Laga semi final antara Jerman melawan Spanyol
Siapa tak terkagum-kagum dengan serangan balik cepat Der Panzer asuhan pelatih Joachim Loew?
Kehancuran Argentina di perempat final dan Inggris di 16 besar adalah bukti betapa berbahayanya serangan balik cepat a la 'Blitzkrieg' panser-panser muda Jerman.
Strategi Jerman bahkan terbukti yang paling produktif di Afrika Selatan dengan membukukan 13 gol dari lima pertandingan dan delapan gol dicetak ke gawang dua raksasa Inggris dan Argentina.
Sementara Spanyol adalah tim dengan rata-rata penguasaan bola paling tinggi di Afrika Selatan.
Dalam setiap laga sejak penyisihan Spanyol selalu menguasai sekitar 60 persen aliran bola meski masih kalah produktif dari Jerman dengan hanya mencetak total enam gol.
Melawan Jerman, Spanyol bisa memaksimalkan penguasaan bola dan berharap anak-anak muda Jerman kelelahan dan frustrasi.
Tetapi bahaya akan terus mengintai Spanyol karena serangan balik Jerman akan sangat berbaya bagi Spanyol yang mempunyai dua bek sayap macam Sergio Ramos dan Joan Capdevila yang selalu naik jauh ke depan membantu serangan.
Spanyol belum pernah mengalahkan Spanyol di tiga pertemuan mereka di Piala Dunia.
Di Piala Dunia 1966, Jerman Barat mengalahkan Spanyol 2-1, ketika menjadi tuan rumah tahun 1982 Spanyol kembali dikalahkan Jerman dengan skor 2-1, dan hasil di Amerika Serikat 1994 kedua tim bermain seri 1-1.
Kemenangan monumental Spanyol diraih pada Final Piala Eropa tahun 2008, ketika Torres mencetak gol tunggal untuk membawa Spanyol ke tahta tertinggi Eropa.
Semi final di Durban akan menjadi ajang balas dendam yang tepat bagi Klose untuk mengembalikan harga diri Jerman.
David Villa tak pelak akan menjadi sorotan semua mata di semi final melawan Jerman. Penyerang baru Barcelona itu telah mencetak lima dari tujuh gol Spanyol selama Piala Dunia Afrika Selatan dan menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen empat tahunan itu.
(Ber/A024)
0 komentar:
Posting Komentar